Kepala Polres Bangka AKBP Firman Andreanto bersilaturahmi dengan para tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga organisasi masyarakat dan keagamaan di Bangka Barat, di Gedung Prasetya Catur Polres Babar. Silaturahmi digelar sebagai upaya mewujudkan Pemilu 2019 yang sejuk, aman, dan damai di Babar.selasa 29 Januari 2019
Pada acara tersebut ada pula deklarasi dan penyerahan piagam penghargaan ‘Deklarasi Tolak Politisasi Tempat Ibadah, Isu Sara dan Hoax’ oleh organisasi yang tergabung seperti PPM, GP Ansor, Pemuda Katolik, Pemuda Pancasila, FKPPI, dan Inisiator Tuanmuda Bangka Barat.
“Saya minta kita netral, jangan ikut kepentingan politik, Saya minta kepada para undangan, kita bisa mengingatkan kepada temen-temen semua, tempat ibadah itu jangan dijadikan tempat politik karena bila ada yang dijadikan tempat berpolitik, takutnya nanti ada gesekan” ujar AKBP Firman Andranto dalam sambutannya.
Deklarasi Tolak Politisasi Tempat Ibadah, Isu Sara dan Hoaks pada acara tersebut dipimpin oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Babar Bactiar. Dua poin utamanya adalah menolak dan melawan segala bentuk fitnah, ujaran kebencian, berita hoaks dan isu sara yang dapat menimbulkan perpecahan dalam masyarakat, serta menolak segala bentuk aktivitas politik di tempat ibadah demi terciptanya pemilu 2019 yang aman dan damai.
AKBP Firman Andreanto berharap hubungan yang selama ini telah terjalin dapat terus terjaga.
“Harapan kami dari kepolisian, hanya untuk mempererat hubungan, dari tokoh ulama, tokoh agama, dan pemuda kita jangan sampai terpecah,” ujar dia.
Ketua Tuan Muda Bangka Barat, Chairul Aprizal menyatakan bahwa pihaknya juga sejalan dengan deklarasi yang dilakukan hari ini. Pihaknya menolak keras aktivitas kampanye yang dilakukan di tempat-tempat ibadah.
Pihaknya memgapresiasi upaya Polres Bangka Barat untuk mewujudkan pemilu yang sejuk, aman, dan damai di Babar.
“Karena tempat ibadah adalah daerah yang suci jangan mau dikotori oleh kepentingan golongan, tempat ibadah untuk kita mendapatkan petunjuk kehidupan dan kematian, tempat menyembah Tuhan bukan menyembah calon dan kepentingannya, politik tidak memiliki mata, hidung, mulut dan hati jadi sangat bahaya jika ia memanfaatkan agama dalam kepentingannya,” beber dia.