Sat Polairud Polres Babar evakuasi perahu nelayan yang terdampar di perairan Rambat, Simpang Teritip. Perahu ditemukan dekat muara sungai Biat dan dipastikan perahu aman pada hari Minggu 21 Januari 2018.
Sat Polairud Polres Babar mendapatkan Informasi via HP dari Nelayan an. Bujang, 28 thn, desa Air Putih Kec. Muntok Babar, pada Hari Sabtu tgl 20 Jan 2018 sekira Pkl 11.00 Wib.
” Awalnya kita mendapoatkan informasi dari masyarakat, kita langsung ke TKP dengan Koordinat 1° 56′ 035″ LS & 105° 9′ 558″ BT ~ Muara Sungai Biat ” ujar kasat Polair seizin Kapolres Babar
Kejadian tersebut terjadi Pada hari Sabtu tangal 20 Januari 2018 mendapat laporan dari Nelayan tersebut diatas melihat ada Kapal / perahu yg terdampar.
Kemudian pada hari Minggu tanggal 21 jan 2018 sekira pukul 08.00 Wib, 4 personil Sat Pol Airud Polres Babar bersama Pelapor menuju Tkp penemuan Kapal / Perahu,Selanjutnya sekira pukul 13.20 Wib anggota tiba di Tkp dan benar ada 1 buah Kpl / perahu yang terdampar dengan ciri2
– Perahu berwarna merah lis putih
– Ukuran lebih kurang 4 GT
– Kondisi pecah dibagian Buritan dan Lambung kanan Kpl
– Jaring ikan berserakan disekitar Kpl / perahu
Sat Polairud langsung Mengamankan Kapal dan Berkoordinasi degan Pos Polair Nipah Panjang Jambi untuk menghubungi Pemilik sesuai dgn ciri2 perahu. Karena kondisi perahu rusak berat tidak bisa ditarik maka ditinggal di Tkp. Untuk Mesin & jaring diamankan ke Pos Pol Airud Tanjung Muntok.
Pemilik H.Pipe, umur 64 thn, agama Islam, Alamat Nipah Panjang, Kab. Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi.
Data ABK :
1. Joko, 34 thn, Nipah Pjg Jambi
2. Yusuf, 28 thn, Nipah Pjg Jambi
3. Udi, 25 thn, Nipah Pjg Jambi
4. Amat, 42 thn, Nipah Pjg Jambi ( meninggal Dunia )
Kasat Polairud IPTU Bambang Bekti seizin Kapolres Bangka Barat AKBP Firman Andreanto S.H S.I.K., M.SI menjelaskan pemuan Kapal setelah dihubungkan debgan penemuan korban yang terdampar di pantai Rambat ada hubungannya, setelah Pemilik Kapal an. H. Pipe membenarkan bahwa kapal tersebut benar miliknya dari ciri2 tersebut diatas. Dari keterangan ABK yang selamat bahwa Kapal tenggelam disebabkan oleh hempasan gelombang pada Lambung kanan Kapal.
Struktur Kapal terbuat dari bahan papan kayu 2,5 Cm yang krn GT 4 sangat rentan terhadap Benturan Gelombang 》10 Knot.
Kapal Karam pada tangal 13 Januari 2018 sesuai dengan Early Warning BMKG kecepatan angin dari Barat mencapai 30 – 40 Knot.
”Bahwa benar telah terjadi LAKA KPL berupa Kapal tenggelam yang disebabkan oleh faktor cuaca extrim dengan korban 3 selamat dan 1 meninggal dunia a.n Amat, ” ujar kasat polairud seizin Kapolres Bangka Barat.